PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pengurus PP BAMAG KAB.NUNUKAN Periode 2013-2015

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pemuda Gereja Toraja Eben-Haezer Nunukan (PPGT)

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pemuda Gereja GPSI MARANATHA I

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pemuda Gereja GGP " Alfa Omega "

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pemuda Gereja GPIB SION Nunukan

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pemuda Gereja GPSDI

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pemuda Gereja GAIN Anglikan

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

Pemuda Gereja GBT Bukit Zaitun

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

PP BAMAG Ikut Serta Dalam Penyambutan Obor 100 Tahun IMT

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

PP BAMAG Ikut Serta Dalam Penyambutan Obor 100 Tahun IMT

PP BAMAG KABUPATEN NUNUKAN

PP BAMAG Memakai Baju Adat Toraja Dalam Penyambutan Obor 100 Tahun IMT

Kamis, 28 Maret 2013

Berjalan Dalam Kebenaran

“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Mazmur 119:9
 
berjalan-dalam-kebenaranPerkembangan jaman dan kemajuan teknologi pada saat ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap pertumbuhan anak muda. Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak muda senantiasa mengikuti perkembangan mode dan tren terbaru, dan berusaha untuk bisa menjadi pusat perhatian dari lingkungannya. Anak-anak muda akan berusaha agar dapat diterima oleh lingkungan pergaulannya, sehingga apapun yang teman-temannya sedang lakukan akan mereka ikuti.

Pengaruh dari pergaulan sangat kuat sekali kepada anak muda. Kecenderungan emosi yang masih labil dan masih dalam kondisi untuk mencari jati diri akan membuat mereka mencoba-coba apa yang mereka lihat dan rasakan. Oleh karena itu anak muda perlu ekstra hati-hati dalam pergaulannya, karena masa depan mereka akan dipengaruhi dari apa yang dilakukan pada masa muda.

Tuhan ingin agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran. Pergaulan memang tetap dibutuhkan, tetapi anak muda harus tetap berada dalam pergaulan yang sehat dan positif.

Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran?
1. “Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu” Mazmur 119:9b
Firman Tuhan adalah perisai dan filter yang paling ampuh bagi anak muda untuk dapat tetap berada dalam pergaulan yang positif. Ketika anak muda tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka iblis akan berusaha mempengaruhi kehidupan anak muda. Segala cara akan dilakukan oleh si jahat agar anak muda dapat terjerumus ke dalam dosa. Pada awalnya si iblis akan menawarkan kenikmatan, tetapi pada akhirnya hidup anak muda akan dihancurkan sehingga masa depan mereka menjadi berantakan.

“Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.” Maz 115:11.

Dengan hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan menjadi perisai bagi anak muda. Dia akan memberi perlindungan terhadap segala tipu muslihat si iblis. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat menghindari akal bulus si iblis. Hanya dengan menjaganya sesuai dengan firman Tuhan, maka anak-anak muda dapat tetap aman dalam pergaulan.



2. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Kor 15:33
Dengan siapa anak muda bergaul, seperti itulah anak muda akan terbentuk. Jika bergaul dengan teman-teman yang pintar, aktif dalam kegiatan positif, takut akan Tuhan dan rajin beribadah, maka anak muda akan ikut menjadi seperti teman-temannya itu.

Tetapi jika anak muda bergaul dengan teman-teman yang mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok, bolos, pergaulan bebas, kehidupan malam, perkelahian, pemberontakan terhadap orang tua, pencurian, narkotika dan obatan-obatan; maka tinggal menunggu waktu sampai kebiasaan mereka akan menjadi sama dengan teman-temannya itu.

Memilih teman merupakan hal yang sangat penting bagi anak muda. Bukan berarti anak muda harus sombong dan tidak perlu mengenal orang lain, anak muda tetap perlu bergaul secara luas. Maksud dari teman disini adalah orang lain yang dapat dijadikan sebagai orang yang ditemui hampir setiap hari, orang yang menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati, orang yang dapat mengerti kesukaan, orang yang dapat “nyambung” dalam pembicaraan, orang yang dapat diajak jalan-jalan ke tempat yang disukai dan lainnya. Oleh karena orang itu juga yang akan mempengaruhi kehidupan anak muda, maka penting sekali bagi anak muda untuk “memilih ” dengan siapa ia dapat bergaul.

 Sumber : Pelita Hidup.com

Kamis, 21 Maret 2013

Upah

Tetaplah Setia
1 Samuel 26: 23a  “TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang”.
Renungan Harian
Seorang teman saya dulu bekerja sebagai seorang mekanik di sebuah bengkel mesin diesel. Selama bertahun-tahun, dia tidak diperlakukan dengan benar. Rekan kerjanya mengolok-olok dia. Mereka pikir dia kaku karena dia tidak mau diajak pergi berpesta dengan mereka setiap malam.

Tahun demi tahun dia bertahan dengan ketidakadilan, ejekan dan sarkasme. Mereka memperlakukannya seperti dia adalah orang kelas dua dan inferior terhadap mereka. Meskipun demikian, dia tetap berhasil menjadi mekanik dengan produksi terbanyak selama tujuh tahun berturut-turut.

Tapi dia tidak pernah menerima kenaikan, promosi atau bonus apapun hanya karena Supervisornya tidak menyukai dia. Teman saya bisa saja dengan mudah hidup dalam stres, marah, dan dendam. Tapi sebaliknya, dia mengerti bahwa dia tidak bekerja untuk manusia, dia bekerja untuk Tuhan. Dia terus memberikan yang terbaik dan tetap hidup dalam damai sejahtera. Dia terus menjaga sikapnya terfokus pada arah yang benar.

Suatu hari tiba-tiba, pemilik bisnis bengkel itu memanggilnya. Dia belum pernah bertemu pria ini. Pemilik itu tidak terlibat dalam operasional bisnis sehari-hari. Pemilik ini mengatakan pada teman saya bahwa dia ingin pensiun dan sedang  mencari seseorang yang bisa membeli perusahaannya. Dia menawarkan kepada teman saya dan dia menjawab, “Saya tidak punya uang untuk membeli bisnis Anda. Saya hanya karyawan.” Pemilik itu berkata, “Anda tidak perlu uang. Saya akan pinjamkan kepada Anda.”

Singkat cerita, teman saya mengambil tawaran tersebut, dan hari ini dia memiliki  perusahaan tersebut. Perusahaan itu menjadi sangat sukses dan memiliki 80 karyawan. Dia berkata, “Rasanya lucu. Mereka dulu memanggil saya dengan nama, tapi sekarang mereka memanggil saya bos.”

Hari ini, saya ingin mendorong Anda. Ketika Anda tinggal dalam damai dan tetap setia dengan apa yang Tuhan tempatkan untuk Anda kerjakan, Dia tidak hanya akan berperang bagi Anda, Dia akan membayar Anda kembali untuk semua masalah yang dibawa oleh musuh ke dalam hidup Anda. Tidak peduli apa yang terjadi di sekitar Anda, ketahuilah bahwa Allah adalah setia. Upah Anda akan datang! Dia akan menyempurnakan segala sesuatu dan memberikan Anda upah yang melampaui impian terbesar Anda!

Tuhan memberikan upah yang besar kepada mereka yang tetap setia, tetap percaya dan tetap bekerja dengan sepenuh hati. God Bless You.

Sumber : Christian Story.com

Jumat, 15 Maret 2013

Exchange Link


Rabu, 13 Maret 2013

Kepengurusan PP BAMAG 2013-2015



SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS 
PERSEKUTUAN  PEMUDA
BADAN MUSYAWARAH ANTAR GEREJA ( PP BAMAG ) KABUPATEN NUNUKAN
PERIODE 2013 – 2015

I.   Pembina / Penasehat :   
1. Pengurus BAMAG Kab. Nunukan
2. Gembala Sidang Gereja – Gereja di Nunukan
3. Drs. Tommy Harun, M.Si
4. Rumon Tumbo, SH
5. Samuel Parrangan, SE.M.Si
6. Agustinus, SH
7. Serfianus, S.IP
8. Andreas Kekka, BA
9. Yance Tambaru, SE
10. Yoshua Batara Payangan, ST
11. Mesak Adianto, S.Sos
12. Drs. Benyamin Anggalo, M.Si

II.   Ketua :  
Nutoria Tandi ( GETOR )
Wakil Ketua :  
Roy Vitus ( GAIN )
Sekretaris :  
Nestin Vernila Keban, S.Pd ( GGP )
Wakil Sekretaris :  
Pariman, A.Md ( GPIB )
Bendahara :  
Jendra ( GKII )
Wakil Bendahara :  
Selfi Piter ( GPSDI )

III.    Bidang – Bidang :
a.    Bidang Kerohanian/Pembinaan :
1.    Zet Sirra, S.Th ( Koordinator ) ( GGP )
2.    Albert Rassa, S.Th ( GBT )
3.    Freddy Gromiko, ST ( GKII )
4.    Ludia Limbong, S.Th ( GPSI )
5.    Nober Isak Sulle, S.Pd.K ( GETOR )
6.    Oktavianus, S.Pd.K ( GPIB )
7.    Kristina ( GAIN )
8.    Yohanes Upa ( GPSDI )
9.    Marina Sinaga ( GSJA )
10.     Emi ( GBT Bukit Zaitun )
11.     Ribka ( GKKAI )
12.     Yohanes, S.Th ( GPDI Eklesia )
13.     Selpin ( GPSI Maranatha II )

b.    Bidang Sosial/Humas :
1.    Effendi Sampe ( Koordinator ) ( GPSI )
2.    Stevie Lenda Lepasa, A.Md. Kep. ( GPIB )
3.    Rei Yohanes Ampang Allo, S.Pd ( GETOR )
4.    Dian Megawati ( GKII )
5.    Simson ( GAIN )
6.    Naomi Payung Allo ( GGP )
7.    Mia ( GPSDI )
8.    Ezra Toding ( GSJA )
9.    Sarah Musa ( GBT )
10.     Pudi Betris ( GBT Bukit Zaitun )
11.     Ruben ( GKKAI )

c.     Bidang Minat Dan Bakat :
1.    Yohanis Marto, S.Th ( Koordinator ) ( GETOR )
2.    Anton Daud, ST ( GBT )
3.    Yosep ( GGP )
4.    Yosua ( GPIB )
5.    Priscilla ( GKII )
6.    Alian ( GAIN )
7.    Anis ( GPSDI )
8.    Thomas Bunga ( GSJA )
9.    Sastro ( GKKAI )
10.     Rustian Puda ( GBT Bukit Zaitun )
11.     Ari Sipulung ( GETOR )

d.    Bidang Pengkaderan :
1.    Yafet Sony ( Koordinator ) ( GPIB )
2.    Helen Rimelda, A.Md ( GPSI )
3.    Amos Musa, S.Kom ( GBT )
4.    Nissa ( GPSDI )
5.    Yunita Noviani RA, S.Kep ( GGP )
6.    Hendry ( GKII )
7.    Yusril Yurada, ST ( GETOR )
8.    Melda ( GAIN )
9.    Sanu ( GSJA )
10.     Ivana Pongtiku ( GESBA )

e.    Bidang Dana :
1.    Yoel Andri Yama, S.Sos ( Koordinator )
2.    Jeplin Daud ( GBT Bukit Zaitun )
3.    Oktavianus ( GETOR )
4.    Pendik Saputra ( GPSI )
5.    Stenly Davis ( GGP )
6.    Jeny Yakub ( GAIN )
7.    Kristina ( GPSDI )
8.    Amran ( GSJA )
9.    Melly ( GPIB )
10.     Rano ( GKII )
11.     Ronal Hasanuddin ( GBT )

Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia ( 1 Korintus 15:58)

Pengharapan Kekal Di Balik Penderitaan

Pengharapan Kekal Di Balik Penderitaan

“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Roma 5:3-5

Rasul Paulus telah memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi kita melalui kehidupan yang dilaluinya. Secara manusia dia lebih banyak melalui penderitaan setelah dia menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupnya dibanding ketika dia belum mengenal Kristus. Segala kebanggaan dan kebesaran di masa lalunya justru hanya dianggap sebagai sampah yang tidak berarti. Tetapi penderitaan yang dialaminya membuat dia bangga atas apa yang dijalaninya.

Kesengsaraan – Suffering

Begitu banyak kesengsaraan yang Paulus lalui ketika mengabarkan Injil ke seluruh dunia. Dia menerima begitu banyak penolakan dari pengkabaran Injil yang dilakukannya. Dia menerima ancaman, aniaya, siksaan, musibah, dipenjara dan masih banyak penderitaan lainnya (2 Korintus 11:23-27).

Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” 2 Korintus 4:8-9

Tetapi apa yang Paulus lalui itu tidak membuat dia berhenti melakukan pekerjaannya. Ada kekuatan yang senantiasa membuat dia terus maju untuk melakukan pekerjaanya. Dia tahu bahwa dia akan menerima sesuatu yang sangat mulia atas apa yang dia lakukan pada saat itu. Bahkan Paulus berkata bahwa kita harus bermegah dalam kesengsaraan yang kita alami. Mengapa demikian?

Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” 2 Korintus 4:16-17



Paulus tahu bahwa dia akan menerima kemuliaan kekal yang jauh melebihi segala yang telah dia alami, miliki, dan dia lalui saat itu. Tidak ada yang lebih indah selain menerima kemuliaan dari Tuhan kita Yesus Kristus. Itulah yang membuat Paulus justru berbangga atas kesengsaraan yang dia alami.

Ketekunan – Perseverance

Kata “perseverance” berarti menanggung masa kesusahan dengan kesabaran dan ketahanan. Masa-masa susah yang dialami Rasul Paulus tidak hanya dialami dalam waktu sebentar saja. Bahkan menjelang akhir hidupnya Paulus hidup di penjara. Tetapi dia menanggung segala kesusahan itu dengan kesabaran. Bahkan Paulus juga menulis surat dari penjara kepada jemaat yang dia layani. Melalui surat itu dia tetap memberikan penghiburan, kekuatan dan doanya kepada mereka.

Memang tidak mudah menanggung masa-masa sulit yang sedang kita alami. Bahkan kita tidak pernah tahu seberapa lama hal itu akan kita alami. Tetapi ketika kita menjalaninya dengan tekun, dan menjalaninya dengan sikap hati yang tetap bersukacita dan memuji-muji Allah, maka kita akan tetap dapat bertahan menghadapi berbagai hal sulit apapun yang menimpa hidup kita.

Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,
dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,
dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.” Kolose 1:9-12

Biarlah kita tetap mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa di surga, karena kesengsaraan yang kita alami akan membuat kita senantiasa tekun beribadah kepadaNya.

Tahan Uji – Character

Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.” 1 Korintus 3:12-14
Rasul Paulus memberikan penjelasan kepada kita bahwa kehidupan kita ini bagaikan membangun sebuah bangunan. Kita dapat membangunnya dengan berbagai macam bahan, baik dari bahan yang sederhana hingga bahan yang kuat dan indah.
Bangunan yang sederhana akan mudah sekali hancur terbakar oleh api. Sedangkan bangunan yang terbuat dari bahan yang kuat akan lebih bertahan atas panasnya api.
Apa yang kita lakukan dalam kehidupan ini juga akan diuji oleh panasnya api, yaitu melalui berbagai macam penderitaan yang kita alami. Ketika kita membangun kehidupan kita di atas dasar yang kuat, yaitu Yesus Kristus, maka hidup kita akan tahan atas panasnya api yang membakar.
Kasih, sukacita, ucapan syukur, rendah hati dan segala hal yang Kristus ajarkan merupakan dasar yang kuat bagi hidup kita dalam menghadapi berbagai macam kesengsaraan. Kita akan bertahan dalam segala ujian yang kita hadapi. Karakter yang kuat akan muncul dari kehidupan kita.
Dengan dasar yang kuat, maka semakin berat penderitaan yang kita alami justru akan membuat kita semakin memancarkan terang kasih Kristus melalui kehidupan kita. Oleh karena itu, marilah kita membangun hidup kita di atas dasar yang kuat, yaitu Yesus Kristus, agar karakter kita dapat terbentuk dengan sempurna melalui berbagai macam kesusahan dan penderitaan.

Pengharapan – Hope

Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?” Roma 8:24

Rasul Paulus memberikan pengertian bahwa pengharapan yang kita lakukan bukanlah pengharapan karena kita telah melihat dan mengetahui bahwa kita akan menerima sesuatu. Tetapi pengharapan adalah penantian atas hal-hal yang belum pernah kita lihat.

Melalui berbagai ujian penderitaan dalam hidup kita, sehingga karakter Kristus terbentuk kuat dalam hidup kita, maka kita akan dapat memiliki pengharapan seperti yang dimaksud oleh Paulus. Kita akan tahu bahwa pengharapan itu tidak akan mengecewakan hidup kita, karena kasih Allah-lah yang menimbulkan pengharapan itu dalam hati kita.

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Roma 5:5

Berharap kepada manusia akan membawa kita kepada kekecewaan. Seberapa banyak kita berharap dari manusia, kekuatan sendiri, pekerjaan, bisnis dan apa yang kita lakukan, dan kita malah mendapatkan kekecewaan?

Pengharapan kepada Allah tidak akan mengecewakan, tetapi justru akan memberi kekuatan bagi kita dalam menjalani setiap ujian kehidupan yang ada.

Kita dapat melihat betapa Abraham tetap berharap akan janji Tuhan, yaitu membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya dan seperti bintang-bintang di langit jumlahnya, walaupun dia belum memiliki anak pada saat umurnya seratus tahun.

Pengharapan yang kuat timbul dalam hati Abraham, karena dia telah memiliki karakter yang kuat di dalam Tuhan. Pengharapan itu benar-benar tidak mengecewakan hidupnya. Melalui anak dari darah dagingnya sendiri, yaitu Ishak, Tuhan membuat satu bangsa yang kuat yang pernah ada di muka bumi ini.

Marilah kita tetap memiliki pengharapan yang kuat kepada Kristus Yesus, supaya kita dapat memperoleh apa yang kita harapkan tepat pada waktu yang Tuhan nyatakan. Segala puji dan hormat dan kemuliaan hanya bagi Yesus Kristus, Tuhan Allah kita. Haleluya!
.
“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” 
(2 Korintus 4:18)

Sumber : Pelita Hidup.com

Rahasia Untuk Hidup Yang Selalu Berhasil

Rahasia Untuk Hidup Yang Selalu Berhasil
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Mazmur 1:1-3
 
Kita dapat melihat perbedaan yang jelas keadaan pohon-pohon dan segala macam tumbuhan maupun tanaman pada saat musim hujan dan musim kemarau. Hampir semua pohon akan tumbuh dengan suburnya pada saat musim hujan, karena mereka mendapatkan suplai air yang cukup bahkan berlebih.
Rumput-rumput akan tumbuh dengan lebatnya sehingga kita dapat melihat hamparan padang rumput yang begitu hijaunya. Para petani akan senang sekali karena mereka dapat mengairi sawahnya atau kebunnya, sehingga tanaman mereka dapat tumbuh dengan subur dan dapat memberikan hasil panen yang baik pada waktunya.

Berbeda sekali jika musim berubah menjadi musim kemarau. Kita akan melihat kekeringan terjadi di sekeliling kita. Segala macam jenis tanaman maupun tumbuhan akan mengering karena kekurangan air. Padang rumput akan berubah warnanya menjadi kekuningan karena rumput-rumput yang mengering.
Jika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, maka akan ada banyak tanaman yang mati kekeringan sehingga tidak sedikit petani yang mengalami gagal panen. Banyak pohon akan menjadi layu dan mati karena kekurangan air. Oleh karena itu para petani akan berusaha semaksimal mungkin agar tanamannya dapat tetap memperoleh suplai air yang cukup, sehingga mereka dapat mempertahankan kelangsungan hidup tanaman mereka.

Kehidupan rohani pengikut Kristus serupa dengan apa yang terjadi di atas. Kehidupan kita ibarat sebuah pohon yang membutuhkan suplai air agar tetap hidup dan bertumbuh dengan subur.

Bagaimana agar kehidupan rohani kita dapat tetap mendapat suplai air yang cukup, sehingga menjadikan hidup kita selalu berhasil?

1. Memiliki kehidupan yang sesuai dengan Firman Tuhan

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh…”
Menjadi pengikut Kristus berarti bahwa kita tidak lagi melakukan hal-hal yang duniawi dan bertentangan dengan Firman Tuhan. Kita tidak lagi berbohong dan mencari keuntungan diri sendiri. Kita tidak lagi berkompromi dengan dosa. Dan bahkan kita membenci dosa oleh karena kita telah menjadi manusia yang baru.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jauhkan diri kita dari kebiasaan-kebiasaan lama yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Ingatlah bahwa pergaulan buruk maupun lingkungan yang buruk akan merusak kehidupan kita. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak hidup dan bergaul dalam lingkungan seperti itu.



Sebaliknya, pergaulan yang positif dan lingkungan yang baik akan membuat hidup kita menjadi positif dan baik juga. Hiduplah sesuai dengan Firman Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
.

2. Memiliki kesukaan akan Firman Tuhan

“…yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN”
Menjadikan Firman Tuhan sebagai kesukaan akan membuat kehidupan kita senantiasa hidup dialiri oleh air-air hidup dari Tuhan.
Hal ini harus dibangun secara kontinu. Membaca Firman Tuhan setiap hari akan membiasakan diri kita untuk menjadi suka kepada FirmanNya. Kebiasaan akan muncul jika kita melakukan sesuatu secara berulang-ulang setiap hari dalam periode waktu tertentu.

Biasakanlah diri kita untuk membaca sebagian ayat dari Firman Tuhan setiap hari. Awalnya mungkin terasa berat dan bahkan kita tidak mengerti apa yang dimaksud dari ayat tersebut. Tetaplah lakukan, dan baca FirmanNya setiap hari. Berdoa kepada Tuhan agar diberi pengertian pada setiap ayat yang kita baca. Dengan demikian kita membangun kesukaan akan Firman Tuhan dalam hidup kita.
.

3. Menjadikan Firman Tuhan sebagai rhema

“…yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”
Tidak hanya menyukai Firman Tuhan, tetapi menjadikannya rhema bagi hidup kita. Rhema adalah suatu pengertian dimana mata rohani kita menjadi terbuka.
Ketika kita mendapatkan rhema dari Firman Tuhan, kita akan mengalami keadaan dimana kita merasa telah dibukakan suatu pengertian yang baru. Keadaan itu juga akan memberikan kekuatan dan membangkitkan spirit/motivasi hidup kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Biarlah kita senantiasa merenungkan Firman Tuhan, sehingga FirmanNya dapat benar-benar hidup di dalam kita dan senantiasa memberikan pengertian dan kekuatan baru. Dimanapun dan kapanpun kita berada, FirmanNya akan menuntun hidup kita dan membawa kita kepada keberhasilan.
.
Tiga langkah di atas akan menjadikan hidup kita senantiasa dialiri air hidup dari Tuhan, ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air. Pohon tersebut akan tumbuh dengan subur dan tidak akan layu pada musim kering, karena selalu mendapatkan air yang cukup. Dan pada waktunya akan mengeluarkan buah yang dapat dinikmati.

Hiduplah sesuai dengan Firman Tuhan, bangunlah kesukaan akan Firman Tuhan dan renungkan FirmanNya sehingga menjadi rhema dalam hidup kita. Maka kita akan melihat hidup kita yang senantiasa diberkati oleh Tuhan, apa saja yang kita perbuat pasti berhasil. Haleluya!
.
“Terpujilah TUHAN yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel tepat seperti yang difirmankan-Nya; dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satupun yang tidak dipenuhi.
Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita, janganlah Ia meninggalkan kita dan janganlah Ia membuangkan kita,
tetapi hendaklah dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, dan untuk tetap mengikuti segala perintah-Nya dan ketetapan-Nya dan peraturan-Nya yang telah diperintahkan-Nya kepada nenek moyang kita.
Hendaklah perkataan yang telah kupohonkan tadi di hadapan TUHAN, dekat pada TUHAN, Allah kita, siang dan malam, supaya Ia memberikan keadilan kepada hamba-Nya dan kepada umat-Nya Israel menurut yang perlu pada setiap hari,
supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain,
dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini.” 1 Raja-raja 8:56-61

Sumber : Pelita Hidup.com

Jadikan Tuhan Dalam Kekuatan Hidup Kita

Mujizat Tuhan: Jadikan Tuhan Kekuatan Dalam Hidup Kita
“TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.” Keluaran 15:2

Ketika Musa membawa orang Israel keluar dari Tanah Mesir, Firaun tidak melepaskan mereka begitu saja. Firaun mengerahkan seluruh kekuatan pasukannya. Ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya untuk mengejar bangsa Israel. Dengan enam ratus kereta terpilih, lengkap dengan perwiranya, Firaun mengejar mereka (Keluaran 14:5-8).
Firaun dan pasukannya mendekati bangsa Israel yang sedang berkemah di tepi laut Teberau. Melihat hal itu, orang Israel menjadi sangat takut dan berseru-seru kepada Tuhan. Bahkan mereka mengeluh kepada Musa yang telah membuat mereka terjebak seperti saat itu.
Hal seperti ini sering kita alami dalam kehidupan kita. Berbagai masalah datang menghimpit kehidupan kita. Perhatian kita hanya terfokus kepada masalah tersebut. Padahal kita harus berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalah yang ada.

Bagaimana caranya Musa dan bangsa Israel dapat terlepas dari masalah yang ada pada saat itu?

1. Jangan Takut

Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.
TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” Keluaran 14:14-14
Musa menenangkan bangsa Israel dan mengatakan bahwa Tuhan akan memberikan keselamatan atas mereka. Bangsa Israel diminta untuk tidak takut menghadapi masalah yang ada, karena Tuhan yang akan berperang bagi mereka.
*courtesy of PelitaHidup.com
Hal pertama yang harus dilakukan pada saat masalah datang menghimpit adalah jangan menjadi takut. Ketika kita merasa takut, pikiran kita akan dilingkupi dengan banyak hal-hal yang negatif. Kita menjadi lupa akan keberadaan Tuhan. Kita menjadi lupa akan kebesaran Tuhan dan segala yang dapat Dia lakukan dalam hidup kita.



Ingatlah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Dia (Lukas 1:37, Markus 9:23).
*courtesy of PelitaHidup.com
Kendalikan emosi dan pikiran kita. Janganlah menjadi takut atas apa yang sedang terjadi. Berpikirlah positif dan percayalah kepada Tuhan. Yakinlah bahwa Dia akan memberikan kita kemenangan sama seperti Musa dan bangsa Israel memperoleh kemenangan.
.

2. Tetap Melangkah Dengan Iman

Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.” Keluaran 14:15a-16

Tuhan tidak mau bangsa Israel hanya diam saja dan mengeluh terus. Tuhan menghendaki mereka untuk bergerak dan melangkah menuju Laut Teberau. Tuhan juga memerintahkan Musa untuk bertindak dengan iman, yaitu membelah Laut Teberau.

Walaupun jalan di depan kita terasa mustahil, tetapi Tuhan menginginkan kita untuk dapat berani melangkah dengan iman. Langkah ini akan terasa berat jika kita terlalu memikirkan resiko apa yang akan terjadi. Logika kita akan memberitahukan kepada kita bahwa tidak mungkin kita melangkah, tidak mungkin kita akan mendapat jalan keluar. Tetapi Firman Tuhan berkata lain, tiada yang mustahil bagi orang yang percaya.

Jangan sekedar mengeluhkan keadaan yang sedang kita alami. Berdoa dan minta petunjuk dari Tuhan. Dia yang menjadi sumber dari segala akal dan pikiran, akan menerangi hati kita dan memberikan petunjuk atas apa yang harus kita lakukan. Jalanilah dengan iman percaya, dan lihatlah tangan Tuhan akan menyertai serta memberikan kekuatan bagi kita untuk melangkah.
.
Sama seperti bangsa Israel yang berjalan di tengah Laut Teberau yang terbelah, kitapun juga akan melihat mujizat dinyatakan dalam hidup kita. Mungkin kita tidak secara nyata berjalan di tengah laut yang terbelah, tetapi kita akan menyadari kekuatan tangan Tuhan yang membukakan pintu bagi jalan kita. Kita akan melihat bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita dan Dia memberikan kemenangan bagi kita. Haleluya!
*courtesy of PelitaHidup.com
.
“Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Mazmur 118:5-6

Sumber : Pelita Hidup.com